Langsung ke konten utama

Postingan

Kisah Pekerja Kreatif Tanpa Slip Gaji di Semarang Bisa Miliki Hunian Impian lewat Pembiayaan Perbankan

Dokumentasi Pribadi Arief Hadinata Arief Hadinata (33), seniman visual, bekerja di studio sekaligus tempat tinggalnya di Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Bagi pasangan muda Arief Hadinata (33) dan Amanda Rizqyana (32), memiliki hunian pribadi pernah jadi mimpi terlalu dini. Bagaimana tidak? Arief adalah seniman visual, pekerja-lepas informal di bidang ilustrasi dan desain grafis yang tidak mengenal slip gaji. Sementara, Amanda hanyalah pekerja entry-level berupah minimum. Mereka sempat berpikir, mereka bukanlah jenis pekerja yang disenangi perbankan. Sebab, sulit bagi mereka memenuhi persyaratan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sambil tetap merawat mimpi punya hunian sendiri, keluarga kecil dengan satu anak ini harus tiga kali berpindah-pindah rumah kontrakan dalam kompleks perumahan yang sama. Pada akhirnya, jelang penghujung 2023, mimpi mereka bisa terwujud. Dengan mekanisme pembelian aset via Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) , Arief dan A
Postingan terbaru

Petaka Rajah Walet di Hotel Tua

Petaka Rajah Walet di Hotel Tua oleh Mazka Hauzan* (Cerpen hasil program Residensi Literatutur 2023 yang diadakan Yayasan Gang Sebelah Gresik bersama Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi [Kemdikbudristek] Republik Indonesia) Hari masih subuh dan kawasan kota tua Bandar Grissee baru mulai berdenyut. Toko kelontong di Jalan HOS Cokroaminoto baru dibuka pintu kayunya yang berkeriut. Pengayuh becak baru mulai mengayun lutut, melintasi Jalan Basuki Rahmat, Malioboro-nya Gresik. Semenjak direnovasi akhir tahun lalu, begitulah jalan ini orang-orang sebut. Di emperan toko Jalan Raden Santri, oleh pedagang sayur yang baru menggelar lapak, bapak-bapak dan ibu-ibu disambut. Para pembeli ini masih bersarung dan bermukena. Mereka berbelanja sepulang salat subuh dengan wajah masih berhias cahaya doa qunut. Berbeda dari orang-orang itu, wajah Nadhif Munawar tak bercahaya. Justru muram dan kusut. Pikirannya acakadut. Padahal dia juga baru saja

Prau Layar Tirtosegoro

 Keterangan foto: Prosesi sedekah laut di Desa Pecangaan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (18/6/2020). (Dokumentasi pribadi Mazka Hauzan) Prau Layar Tirtosegoro Cerpen Mazka Hauzan (Juara 3 Lomba Cipta Cerpen yang diadakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, 2020)    Yo konco ning nggisik gembiro Alerap-lerap banyune segoro Angliyak numpak prau layar Ing dino minggu keh pariwisoto   Alon praune wis nengah Byak byuk byak banyu binelah Ora jemu-jemu karo mesem ngguyu Ngilangake roso lungkrah lesu   (Ayo teman ke pantai bergembira Berkilau-kilau air laut Mari naik perahu layar Pada hari Minggu untuk berwisata   Pelan-pelan perahunya sudah di tengah Byak byuk byak air terbelah Tidak jemu sembari senyum tertawa Menghilangkan rasa letih lesu)   Suatu debar yang ganjil tumbuh di dada Rusdi dan seketika menjalari seluruh tubuhnya ketika ia mendengar tembang Jawa “Prau Layar” diputar dengan pelantang suara. Lantu